Satpol PP Cari Beking PKL
Jumat 02-06-2017,02:00 WIB
KEJAKSAN – Seolah tak merasa takut dirazia Satpol PP, pedagang musiman di depan Masjid Attaqwa kembali berjualan pada Rabu (31/5). Pantauan wartawan koran ini di lapangan, mereka mulai menggelar lapaknya sejak pukul 14.00 WIB.
|
Satpol PP amankan lapak PKL. Foto: Asep/Rakyat Cirebon |
Namun saat sebagian pedagang sedang mempersiapkan dagangannya, rombongan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cirebon dengan dipimpin langsung oleh Kasatpol PP datang ke lokasi dan membuat para pedagang berhamburan.
Para pedagang pun nampak kocar-kacir dan langsung membereskan kembali barang dagangannya meskipun sebagian berhasil diamankan petugas.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Cirebon, Andi Armawan mengatakan, jika para pedagang tetap membandel, pihaknya pun tak akan bosan melakukan tindakan, bahkah hingga tindakan represif sekalipun.
\"Para pedagang selama ini selalu mencari tempat yang strategis tanpa melihat resiko yang akan terjadi saat berjualan, disini (trotoar area masjid, red) kan dilarang, kita tidak akan bosan mengamankan,\" ungkap Andi kepada rakcer.
Seharusnya, kata Andi, para pedagang menyadari dampak dari mereka berdagang di tempat yang dilarang menurut peraturan daerah (perda).
\"Ini kan KTL, berdagang disini juga tentu akan membuat kemacetan, ditambah ada rel, khawatir ada kecelakaan, mereka harusnya sadar akan hal itu,\" ujar Andi.
Meskipun selalu dibenturkan dengan hal-hal kemanusiaan, lanjut dia, Satpol PP sebagai pihak penegak perda akan terus menjalankan tugasnya, termasuk menertibkan para pedagang yang tidak pada tempatnya.
Karena pada hakikatnya, aturan yang ada adalah bentuk perhatian dari pemerintah untuk kebaikan masyarakatnya.
Melihat tindak tanduk puluhan PKL musiman yang menjamur semenjak bulan ramadan dan selalu kucing-kucingan dengan petugas, Andi menduga ada aktor yang menjadi koordinator dari para PKL tersebut dan selain tetap menertibkan para pedagang.
Pihaknya juga sedang menyelidiki siapa aktor dibalik puluhan PKL musiman di area Masjid Raya at-Taqwa.
\"Kita paham jika alasan mereka adalah faktor ekonomi, tapi hormati juga dong aturan yang ada,\" imbuh Andi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada penertiban pertama hari Senin lalu, Satpol PP memberikan keringanan bahwa hari tersebut adalah hari terakhir mereka berdagang.
Hal tersebut pun diketahui oleh pihak pengurus DKM Masjid Raya at-Taqwa, karena puluhan PKL tersebut menjadi keluhan dari para jamaah masjid.
Akan tetapi, pada selasa tetap memaksa hingga adu mulut dengan para petugas, sampai pada rabu mereka tak jera, mereka tetap bandel dan kembali membuka lapak di trotoar bagian selatan masjid hal ini tentu membuat satpol PP geram.
Setelah mengeksekusi para pedagang Rabu siang lalu, puluhan personil Satpol PP yang dipimpin langsung kepala satuan terlihat tetap berjaga di lokasi hingga menjelang maghrib.
Terkait hal tersebut, Andi pun meminta maaf kepada masyarakat pengguna jalan, terutama yang melintas di sepanjang jalur Kartini yang merasa kenyamanannya terganggu.
\"Kita lihat mereka tetap bandel atau tidak, maka dari itu kita lakukan penjagaan disini, mohon maaf kepada para jamaah dan masyarakat yang terganggu dengan kondisi para PKL ini,\" tandas Andi. (sep)
Sumber: